Created on

Selasa, 16 September 2025

Category

Kisah Sukses,Penjual Kerupuk,Buruh Tani,Ternak,Domba

Author

Sajiwa Foundation

Kisah Sukses Mak Anah: Perempuan Tangguh yang Tak Pernah Menyerah Demi Keluarganya

“Sekarang saya jadi tulang punggung keluarga pun nggak masalah. Pagi saya kerja ikut tetangga jadi buruh tani. Sorenya keliling jual kerupuk. Asal suami dan anak saya bisa bertahan, saya tidak masalah…,” lirih Mak Anah, menahan tangis di balik senyum yang tampak lelah.

 

Di usia senjanya, seharusnya Mak Anah bisa menikmati masa tua dengan tenang. Namun, takdir berkata lain. Beliau harus menjadi tulang punggung keluarga.

 

 

0916   Website   Mak Anah   2

 

Suaminya divonis mengalami kebutaan akibat katarak. Operasi yang seharusnya bisa menjadi jalan keluar, tak kunjung bisa dilakukan karena keterbatasan biaya. Sementara anaknya yang berusia 36 tahun mengalami disabilitas sejak usia 1 tahun, membuat Mak Anah harus senantiasa merawatnya dengan penuh kasih sayang.

 

Maka tak ada pilihan lain. Dengan tubuh renta dan langkah yang gontai, Mak Anah berangkat pagi-pagi buta ke sawah tetangga untuk menjadi buruh tani. Bayarannya bukan uang, melainkan beras yang kemudian menjadi makanan keluarga.

 

Sepulang dari sawah, beliau tidak benar-benar beristirahat. Ada suami dan anak yang harus diberi perhatian, disuapi, dan dijaga. Baru sore harinya, Mak Anah kembali keluar rumah untuk menjajakan kerupuk. Berjalan kaki menempuh belasan kilometer dengan beban plastik kerupuk di tangannya. Seringkali hingga malam, beliau tetap berjalan dari satu rumah ke rumah lain, menahan pusing dan rasa sakit hanya demi kerupuknya bisa laku terjual.

 

“Kalau belum habis 5 plastik kerupuk, saya nggak pulang,” ujarnya tegas.

 

Kalimat sederhana itu menunjukkan betapa kerasnya perjuangan seorang ibu yang rela mengesampingkan diri sendiri demi keluarga.

 

Namun, selalu ada jalan untuk Mak Anah. Berkat dukungan dari #TemanKebaikan, kehidupan Mak Anah perlahan berubah. Kini Mak Anah memiliki ternak domba yang menjadi sumber penghasilan baru. Beliau tak perlu lagi berjalan jauh hingga larut malam meninggalkan rumah.

 

 

0916   Website   Mak Anah   3

 

Bukan hanya itu, Mak Anah juga mendapatkan layanan kesehatan gratis untuk menjaga kondisi tubuhnya. Dengan begitu, beliau bisa tetap sehat dan memiliki tenaga untuk merawat suami dan anak tercinta.

 

Kini, hidup Mak Anah lebih tenang. Ada secercah harapan baru yang tumbuh dari perjuangan panjangnya. Dan semua ini terjadi karena banyak tangan baik yang mau berbagi.

 

Terima kasih, #TemanKebaikan. Karena bersama kalian, setiap kebaikan #BeneranBerdampak.

Bagikan Cerita Sajiwa ke Dunia →