Sejak lahir, Bu Siti sudah harus menerima kenyataan bahwa ia tidak memiliki tangan. Namun keterbatasan itu tidak pernah menjadi alasan untuk menyerah pada hidup.

 

Setiap pagi, dengan semangat yang tak pernah padam, Bu Siti berjalan menyusuri jalanan untuk menjajakan minuman dingin. Ia menggunakan kedua kakinya untuk menghitung uang, mengambil barang, bahkan melayani pembeli. Banyak orang yang terkejut melihat caranya bekerja, tetapi bagi Bu Siti, semua itu adalah hal biasa… sesuatu yang sudah dilakukannya sejak kecil.

 

 

 

Namun, hidup di jalanan tidak selalu mudah. Ada saja pembeli yang nakal, mengambil barang tanpa membayar, atau bahkan salah memanfaatkan keterbatasannya.

 

“Karena ibu gak punya tangan, banyak yang ambil sendiri minumannya… kadang uang kembalian pun diambil semua,” ucap Bu Siti lirih, matanya berkaca-kaca.

 

Di balik setiap langkahnya, ada alasan besar yang membuat Bu Siti terus berjuang: suaminya. Sang suami membutuhkan tabung oksigen untuk bertahan hidup. Maka, setiap rupiah yang ia dapatkan bukan hanya soal makan hari ini, tapi juga napas untuk orang yang ia cintai.

 

Hingga akhirnya, #TemanKebaikan hadir menyapa Bu Siti. Melalui dukungan Sajiwa Foundation, Bu Siti mendapatkan modal usaha, sebuah warung kecil yang dibangun tak jauh dari rumah, serta sebuah kasur baru yang begitu ia idamkan untuk sang suami tercinta.

 

 

 

“Terima kasih, Sahabat Kebaikan,” ungkapnya dengan senyum haru.

 

Kini, Bu Siti tak lagi harus berjalan jauh di bawah terik matahari dan hujan. Ia bisa fokus menjaga warungnya, melayani pembeli dengan nyaman, dan membangun harapan baru bersama orang-orang yang ia sayangi.

 

Perjuangan Bu Siti adalah bukti nyata bahwa kebaikanmu #BeneranBerdampak.