Dulu, setiap malam Bu Meidy hanya bisa duduk di pojok shelter kecilnya, menatap puluhan anjing yang berdesakan di ruang sempit. Di tengah suara gonggongan dan tangisan anabul yang sakit, ia sering menahan air mata. “Aku cuma takut… kalau besok mereka nggak punya tempat lagi,” begitu katanya lirih. Sejak 2016, Bu Meidy sudah menyelamatkan lebih dari 400 anabul… anjing-anjing yang sebelumnya dibuang, disakiti, bahkan dibiarkan sekarat di pinggir jalan. Mereka datang dengan luka, ketakutan, dan trauma… tapi di tangan Bu Meidy, mereka menemukan harapan baru.

 

Namun perjuangan itu tidak pernah mudah. Shelter miliknya berdiri di lahan kontrakan kecil yang sering bocor saat hujan deras. Tiap sudut ruangan terasa sempit, bahkan kandang harus dibuat bertingkat karena tak cukup menampung semuanya. Pakan sering kali tak cukup, apalagi saat musim hujan datang dan bantuan menurun. Kadang, anabul yang sedang sakit harus berbagi ruang dengan yang sehat karena tak ada tempat lain. Setiap hari Bu Meidy harus memilih, memberi makan dulu, atau membeli obat untuk yang kritis. Semua dilakukan dengan cinta dan doa agar tak ada satu pun yang harus pergi dalam kelaparan 💔

 

Sampai akhirnya, cobaan terberat datang. Shelter yang ia bangun dengan penuh kasih hampir diusir. Bu Meidy sempat bingung harus membawa ke mana ratusan anabul yang bergantung padanya. Tapi di saat ia hampir menyerah, hadir #TemanKebaikan yang mengulurkan tangan. Bantuan datang sedikit demi sedikit, mulai dari pakan, perawatan medis, hingga renovasi ruang shelter. Dukungan itu jadi penyelamat bukan hanya bagi anjing-anjing yang terlantar, tapi juga bagi hati seorang perempuan yang tak pernah lelah berbuat baik.

 

 

Kini, semuanya berubah. Ruang perawatan khusus berhasil dibangun agar anabul sakit bisa dirawat dengan lebih aman. Pasokan pakan kini terjaga berkat dukungan rutin dari para donatur. Anjing-anjing yang dulu lemah, kini mulai berlari lagi, ekornya bergoyang setiap kali Bu Meidy datang membawa mangkuk makanannya. Suasana shelter tak lagi sesak oleh tangis, digantikan suara langkah kecil penuh semangat dan tatapan mata penuh cinta.

 

Shelter yang dulu hampir hilang kini berdiri lebih layak dan nyaman. Tak hanya jadi tempat tinggal, tapi rumah bagi ratusan anabul yang pernah kehilangan arah. Setiap hari, Bu Meidy masih menyisir jalan, mencari mereka yang ditelantarkan. Karena baginya, setiap nyawa (sekecil apa pun) pantas diselamatkan. “Aku cuma ingin mereka hidup tenang,” ujarnya sambil tersenyum menatap para anabul yang kini tumbuh sehat di sekelilingnya.

 

 

Dari shelter hampir diusir… kini jadi tempat penuh kasih. Semua berawal dari tangan-tangan baik yang tak pernah lelah membantu. Terima kasih #TemanKebaikan, karena dukunganmu, lebih dari 400 nyawa kini hidup lebih sehat, lebih bahagia, dan punya kesempatan untuk memulai lagi.

 

Kamu bukan hanya membantu Bu Meidy menjaga anabul, tapi juga menjaga harapan. Karena setiap kebaikan yang kamu berikan, selalu #BeneranBerdampak 🐶💛