Created on

Senin, 11 Agustus 2025

Category

Kisah Sukses,De Sabarudin,Abah Apandi,Cerebral Palsy,Modal Usaha,Renovasi Rumah

Author

Sajiwa Foundation

20 Tahun Berjuang: Harapan Seorang Ayah untuk Anak Tercinta

Di jalanan yang sepi, sosok seorang pria renta berjalan perlahan, memanggul keranjang berisi peuyeum. Senyumnya ramah, namun matanya menyimpan lelah. Itulah Abah Apandi, seorang ayah yang telah 20 tahun berjuang demi anaknya, Sabarudin.

 

Website   Sabarudin   2

 

 

Setiap hari, dari pagi hingga sore, Abah Apandi melangkah dari rumah ke rumah, toko ke toko. Tak peduli hujan atau panas, ia berjalan puluhan kilometer demi menjajakan peuyeum. Rumah mereka terletak di dataran tinggi, jauh dari fasilitas memadai. Air bersih hanya bisa diperoleh dari air hujan yang ditampung… air yang juga dipakai untuk fermentasi singkong, satu-satunya sumber nafkah keluarga.

 

Namun, dagangan tak selalu laku. Kadang, seharian penuh berjalan, ia hanya membawa pulang Rp25.000. Uang itu tak pernah digunakan untuk dirinya sendiri… semuanya untuk Sabarudin.

 

Sabarudin lahir dengan cerebral palsy (lumpuh otak) dan kelainan tulang langka. Sejak bayi, ia hanya bisa terbaring. Pertumbuhannya terhambat, tubuhnya kian kurus, kedua kakinya bengkok dan kaku, tulang punggungnya menonjol. Hingga di usianya yang ke-20, ia belum bisa berbicara, berdiri, atau makan sendiri.

 

Karena keterbatasan biaya, Sabarudin belum pernah mendapatkan pengobatan layak. Abah Apandi merawatnya sepenuh hati… memandikan, menyuapi, mengganti pakaian… sembari tetap mencari nafkah di luar.

 

“Sudah 20 tahun kami berjuang. Mungkin Allah ingin kami terus bersabar dan berusaha…”

— Abah Apandi

 

Hingga akhirnya, #TemanKebaikan hadir.

 

Website   Sabarudin   3

 

 

Sebuah sumur dibangun di depan rumah, membuat Abah tak lagi menunggu hujan untuk air bersih. Peyeum pun bisa diproduksi dengan lebih mudah. Kakak Sabarudin mendapat bantuan modal usaha, dan Sabarudin kini mulai menjalani pengobatan rutin.

 

Perlahan, kehidupan mereka berubah.

 

Perjuangan yang dulu terasa sendirian, kini dijalani bersama banyak hati yang peduli.

 

Terima kasih, #TemanKebaikan. Bersama kalian, perjuangan Abah Apandi dan Sabarudin menjadi #BeneranBerdampak 💙

Bagikan Cerita Sajiwa ke Dunia →