Literasi dan edukasi keuangan bagi anak usia dini sangat penting karena dapat membentuk perilaku dan kebiasaan keuangan anak ketika memasuki usia dewasa.
Literasi keuangan tidak hanya berbicara tentang menghitung atau menyimpan uang saku mereka, tetapi juga tentang memahami konsep dasar seperti pengeluaran, tabungan, investasi, dan membangun kebiasaan finansial yang sehat.
Hal yang perlu ditanamkan sejak anak masih usia dini bahwa literasi keuangan adalah essential life skills yang perlu dimiliki karena kita dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari, baik dari mulai bangun tidur sampai kembali ke kamar tidur tidak terlepas dari transaksi keuangan.
Edukasi yang dibangun sejak dini turut relevan dengan perkembangan teknologi, terutama dengan meningkatnya penggunaan pembayaran digital dan aplikasi keuangan. Anak-anak masa kini tumbuh dalam lingkungan di mana transaksi online telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sehingga, penting bagi anak untuk belajar cara menggunakan teknologi dalam mengelola uang mereka dengan aman dan bertanggung jawab.
Orang tua/wakil harus mendampingi dan memberika cara yang benar dengan memberikan mereka sumber bacaan yang ringan dan menyenangkan serta diajarkannya sambil bermain atau melalui dongeng sebelum tidur.
Manfaat Mengajarkan Literasi Keuangan sejak Dini
- Langkah awal pembentukan karakter dalam mengatur keuangan
Pada usia dini, anak-anak baru mulai membentuk karakter mereka. Oleh karena itu, harus mengajarkan pembiasaan seperti tidak menghambur-hamburkan uang kepada anak-anak di usia belianya, karena akan berpengaruh dan membekas hingga mereka dewasa kelak. Menurut sebuah studi, usia efektif untuk mengajarkan anak literasi keuangan adalah saat mereka baru mulai masuk sekolah. - Dapat membantu pengelolaan keuangan dengan bijak
Fungsi utama dari literasi keuangan adalah pengelolaan keuangan dengan bijak. Menurut Kemendikbud RI, pendidikan literasi keuangan sejak dini pada anak bukan sekadar pengenalan uang, namun lebih jauh mengenai konsep pengelolaan uang secara bijak dan mengontrol pengeluaran dengan baik yang termasuk ke dalam life skills. Dengan adanya pengelolaan keuangan yang bijak, anaka-anak akan memiliki kemampuan menanggulangi life crisis yang menghampiri hidup mereka seperti musibah yang memerlukan banyak uang. - Terhindar dari penipuan
Dewasa ini, penipuan yang menawarkan iming-iming sejumlah uang yang menggiurkan bertebaran di sana-sini. Apabila tidak jeli, maka mungkin saja anak-anak akan terjerat dalam perangkap sang penipu yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, literasi keuangan harus diajarkan sejak dini. Misalnya, mengajarkan anak kalau ada SMS di perangkat genggam yang mengaku sebagai anggota keluarga dan meminta sejumlah uang adalah penipuan. Begitupun bentuk penipuan yang bertebaran di dunia digital lainnya. Hal ini dapat melindungi ana-anak dari penipu. - Upaya mengasah strategi keuangan agar lebih maksimal
Melalui literasi keuangan sejak dini, anak Anda bisa menjadi decision maker perihal keuangan yang bijak. Kelak, saat anak dewasa, mereka mungkin mengahapi situasi-situasi rumit di mana mereka harus mengambil keputusan yang tepat berkenaan dengan keuangan. Untuk itu, Anda dapat mengasah pengetahuan mereka dengan memberi pelajaran strategi keuangan. Contohnya, saat mereka membutuhkan alat tulis sekolah tetapi tidak memiliki cukup uang, mereka dapat membeli yang murah, meminjam kepada teman yang sudah tidak membutuhkannya, atau menabung sedikit dari sisa uang jajan mereka. - Menjadi pedoman untuk menjaga stabilitas keuangan
Terakhir, literasi keuangan penting untuk diajarkan sejak dini, karena literasi keuangan bisa menjadi pedoman bagi anak-anak untuk menjaga stabilitas keuangan mereka di masa depan nanti. Saat itu terjadi, maka orang tua dapat menyerahkan semuanya kepada generasi baru dan pensiun dengan nyaman.
Cara Mambangun Literasi Keungan Anak
- Kenalkan konsep transaksi keuangan
Ini termasuk membangun pemahaman mereka tentang berbagai jenis dan nilai uang yang tersedia, serta cara-cara bertransaksi yang aman. Contohnya dengan mengenalkan penggunaan pembayaran digital yang umum seperti uang tunai, QRIS atau uang elektronik untuk membayar fasilitas/transportasi publik yang mungkin anak-anak pakai. Sesuaikan pembelajaran dengan umur dan kebutuhan anak sehingga edukasi berjalan dengan efektif. - Tumbuhkan kebiasaan menabung
Kebiasaan menabung adalah keterampilan penting yang harus ditanamkan sejak dini. Anak perlu belajar tentang pentingnya menetapkan tujuan menabung, seperti untuk membeli mainan yang mereka inginkan atau untuk pergi liburan bersama keluarga. Melalui membuka rekening bank yang khusus untuk anak, mereka dapat melihat bagaimana uang mereka berkembang dari waktu ke waktu dan memahami konsep bunga atau tambahan yang mereka peroleh dari menabung secara teratur. - Manfaatkan konten edukasi digital
Konten edukasi digital seperti video di YouTube, podcast, media sosial, atau e-book adalah sumber informasi yang berharga untuk memperdalam pemahaman finansial anak-anak. Misalnya, video yang mengajarkan konsep dasar tentang bagaimana mengatur uang saku atau membedakan antara kebutuhan dan keinginan dapat memberikan mereka perspektif baru yang menarik. - Belajar sambil praktik yang efektif
Melalui simulasi transaksi keuangan seperti permainan penjual-pembeli atau bersama-sama mencoba produk keuangan digital yang tersedia, mereka dapat belajar bagaimana membuat keputusan finansial dengan bijak dalam lingkungan yang aman dan terkontrol. Memberikan anak kepercayaan untuk bertransaksi langsung seperti di minimarket dengan uang saku juga membantu mereka dalam mempraktikkan keterampilan yang mereka pelajari secara nyata. - Mengulas tayangan film/drama pilihan
Meninjau untuk memilih tayangan film atau drama secara bijaksana dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk memperoleh pembelajaran tambahan tentang literasi finansial. Misalnya, menonton film yang menggambarkan karakter yang bijak dalam mengelola uang atau drama yang mengangkat tema pengelolaan keuangan dalam kehidupan sehari-hari dapat memicu diskusi bermanfaat di antara anak dan orang tua. Hal ini membantu anak menghubungkan konsep finansial dengan situasi kehidupan nyata dan memahami implikasi dari setiap keputusan keuangan yang diambil. - Liburan edukatif
Liburan edukatif seperti mengunjungi museum keuangan atau festival finansial khusus anak adalah cara yang baik untuk mengenalkan literasi finansial kepada anak-anak. Mereka dapat belajar langsung tentang bagaimana cara mengatu uang, peran bank dalam ekonomi, serta berpartisipasi dalam beragam aktivitas menarik yang mengajarkan keterampilan ekonomi praktis seperti berdagang dalam simulasi. Ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberi mereka pengalaman belajar yang berharga.
Mengajarkan anak pada konsep-konsep finansial melalui pendekatan yang menyenangkan, mendidik dan sesuai kebutuhan, dapat membangun dasar yang kuat untuk mengelola uang secara mandiri di masa depan.
Kunci keberhasilan mengajarkan literasi keuangan sejak dini pada anak adalah melakukannya secara jelas dan konsisten. Anak cenderung mencontoh perilaku orang tua sehingga penting untuk orang tua menunjukkan perilaku yang sesuai dengan yang merea ajarkan. Anak tidak akan memiliki kebiasaan hemat jika orang tua menunjukkan perilaku boros.
Pengelolaan uang memang bukan hal yang mudah, bahkan untuk orang dewasa sekalipun. Menanamkan ilmu finansial yang baik pada anak secara tidak langsung menjadi pembelajaran ulang bagi dewasa. Meski terasa berat, hal ini akan menjadi investasi tak ternilai untuk masa depan anak. Bahkan bukan tidak mungkin Anda akan mencegah anak melahirkan sandwich generation di masa mendatang.
Referensi
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20629
https://www.bcalife.co.id/info/tahapan-kehidupan/membina-keluarga/berikut-5-alasan-pentingnya-mengajarkan-literasi-keuangan-sejak-dini-pada-anak
https://www.jalin.co.id/id-id/berita/blog/tips-membangun-literasi-keuangan-bagi-anak-sejak-dini
https://www.manulife.co.id/id/artikel/manfaat-mengajarkan-perencanaan-keuangan-sejak-dini.html