Energi surya saat ini mengalami peningkatan popularitas yang signifikan di seluruh dunia, banyak individu, bisnis, dan bahkan pemerintah yang beralih ke energi surya sebagai. Perusahaan global seperti Amazon, Apple, dan Target telah menggunakan teknologi ini sebagai sumber energi utama atau tambahan dalam menajalankan bisnis mereka.
Kemajuan dalam teknologi fotovoltaik (PV) terus memimpin evolusi industri surya, menjadikan panel surya lebih efisien dan lebih murah. Salah satu cara meningkatkan kinerja panel surya adalah menggabungkan material yang lebih efisien ke dalam konstruksi panel, seperti sel surya perovskit , yang berpotensi mencapai efisiensi 30%.
Penggunaan Energi Surya di Bidang Pertanian
Para ilmuwan dan peneliti juga tengah menjajaki cara baru untuk memanen energi surya, dengan pengembangan sel surya yang terpasang pada jendela kaca PV dan komponen bangunan lainnya. Sel ini, yang disebut fotovoltaik terintegrasi bangunan (BIPV), dapat menangkap energi dari sinar matahari sambil mempertahankan fungsionalitas bahan konstruksi tradisional.
Munculnya teknologi baru yang ramah lingkungan di sektor pertanian tentunya akan sangat bermanfaat bagi para petani. Dikenal sebagai agrovoltaik, teknologi ini akan menggunakan energi matahari dalam mengoperasikan berbagai kegiatan pertanian di masa depan. Misalnya untuk mengoperasikan mesin perontok padi, mesin tanam, dan mesin pompa irigasi dengan sumber energi matahari. Teknologi ini sudah banyak diterapkan di negara Asia, terutama di tepi Gurun Gobi, Cina, dan Jepang.
Penggunaan Energi Surya di Pertanian Indonesia
Indonesia sudah memulai menggunakan teknologi terbarukan ini untuk kegiatan pertanian, 17 Agustus 2024 kemarin, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk irigasi lahan pertanian di Desa Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan.
Peresmian PLTS irigasi dilakukan oleh Hengky Putrawan, Pj Bupati, Muara Enim dan Suherman, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Suherman menjelaskan bahwa pembangunan PLTS irigasi merupakan upaya PTBA untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan, memberdayakan masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Dampak untuk Pertanian Masa Depan
Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan energi matahari dalam bidang pertanian. Tak hanya digunakan untuk mengeringkan atau menjemur gabah, energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik untuk menjalankan berbagai mesin pertanian.
Masa depan energi surya dalam pertanian sangat menjanjikan. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan dukungan pemerintah, penggunaan energi surya di sektor pertanian akan semakin meluas. Fenomenan ini akan membawa dampak positif bagi petani, lingkungan, dan ketahanan pangan dunia.
Energi surya saat ini mengalami peningkatan popularitas yang signifikan di seluruh dunia, banyak individu, bisnis, dan bahkan pemerintah yang beralih ke energi surya sebagai. Perusahaan global seperti Amazon, Apple, dan Target telah menggunakan teknologi ini sebagai sumber energi utama atau tambahan dalam menajalankan bisnis mereka.
Kemajuan dalam teknologi fotovoltaik (PV) terus memimpin evolusi industri surya, menjadikan panel surya lebih efisien dan lebih murah. Salah satu cara meningkatkan kinerja panel surya adalah menggabungkan material yang lebih efisien ke dalam konstruksi panel, seperti sel surya perovskit , yang berpotensi mencapai efisiensi 30%.
Penggunaan Energi Surya di Bidang Pertanian
Para ilmuwan dan peneliti juga tengah menjajaki cara baru untuk memanen energi surya, dengan pengembangan sel surya yang terpasang pada jendela kaca PV dan komponen bangunan lainnya. Sel ini, yang disebut fotovoltaik terintegrasi bangunan (BIPV), dapat menangkap energi dari sinar matahari sambil mempertahankan fungsionalitas bahan konstruksi tradisional.
Munculnya teknologi baru yang ramah lingkungan di sektor pertanian tentunya akan sangat bermanfaat bagi para petani. Dikenal sebagai agrovoltaik, teknologi ini akan menggunakan energi matahari dalam mengoperasikan berbagai kegiatan pertanian di masa depan. Misalnya untuk mengoperasikan mesin perontok padi, mesin tanam, dan mesin pompa irigasi dengan sumber energi matahari. Teknologi ini sudah banyak diterapkan di negara Asia, terutama di tepi Gurun Gobi, Cina, dan Jepang.
Penggunaan Energi Surya di Pertanian Indonesia
Indonesia sudah memulai menggunakan teknologi terbarukan ini untuk kegiatan pertanian, 17 Agustus 2024 kemarin, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk irigasi lahan pertanian di Desa Tanjung Agung, Muara Enim, Sumatera Selatan.
Peresmian PLTS irigasi dilakukan oleh Hengky Putrawan, Pj Bupati, Muara Enim dan Suherman, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Suherman menjelaskan bahwa pembangunan PLTS irigasi merupakan upaya PTBA untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan, memberdayakan masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Dampak untuk Pertanian Masa Depan
Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan energi matahari dalam bidang pertanian. Tak hanya digunakan untuk mengeringkan atau menjemur gabah, energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik untuk menjalankan berbagai mesin pertanian.
Pertanian yang berkelanjutan adalah pertanian yang memanfaatkan energi terbarukan untuk mencapai pertanian yang lebih produktif, efisien, dan ramah lingkungan. Hal ini sangat bermanfaat bagi keberlanjutan pertanian di masa depan, mengingat energi minyak bumi semakin hari semakin berkurang.
Referensi
https://www.cnbcindonesia.com/news/20180528160403-4-16915/10-perusahaan-yang-paling-banyak-gunakan-tenaga-surya
https://gokomodo.com/blog/keuntungan-penggunaan-tenaga-surya-pada-sektor-pertanian
https://www.greenlancer.com/post/current-trends-in-solar-energyhttps://www.cnbcindonesia.com/news/20180528160403-4-16915/10-perusahaan-yang-paling-banyak-gunakan-tenaga-surya
https://www.tambang.co.id/ptbahttps://gokomodo.com/blog/keuntungan-penggunaan-tenaga-surya-pada-sektor-pertanian-resmikan-plts-irigasi-tanjung-agung-untuk-pertanian
